Can't Survive Until 3 days

Yups! Betul banget! Saya memang nggak bisa bertahan alias badan nggak selalu kondisi fit selama tiga hari ketika ada suatu event yang acaranya dua hari lebih..

Percaya nggak percaya, uda ada tiga acara yang masing-masing acara tu digelar slama tiga hari, tapi aku cuman bisa ikut optimal hanya sampai hari kedua saja. Ya, Allah.., miris banget deh! T.T

Acara yang pertama adalah MOS waktu SMA. Nah, hari ketiga saya masuk uks karena memang sakit flu. Keliatannya enteng ya cuman flu doang. Tapi, badan ni panas dan udaranya jadi dingiin.. Brrr

Acara yang kedua adalah ospek psikologi yang kemarin. Saya pernah di ospek dua kali. Haha :D

(Kapan-kapan saya ceritakan mengapa saya diospek hingga dua kali )

Waktu hari ketiga ospek kemarin tu kan ada out bound. Out boundnya ringan aja, siih.. Hanya games yang sederhana. Entah, knapa saya justru kliyeng-kliyeng sebelum game penutup dimainkan. Haduh, mak! Manja banget ni badan.. Mungkin saya terlalu bersemangat bersama kelompok unyu (ungu) saya. Eh, saya lupa saya kan anemia (sepertinya) dan hipotensi. Alhasil langsung bumi berputar, pusiiing.. Ngalamat masuk ruang kesehatan (lagi). Ehem!!

Acara ang ketiga adalah makrab (malam keakraban) yang baru-baru ini dihelat. Saya malah nggak bisa ikut acara seneng-senengnya, hwa.. Karena waktu itu saya terkena diare. Penyakitnya nggak banget,ya?? Karena eh karena, saya nggak tidur setelah jurit malam dari pukul 1 pagi sampai 3.30. Jam 4 pagi saya nekat mandi. Puadahal saya lagi ada di daerah tawangmangu yang airnya itu bagaikan air es fresh from the refrigerator. Tapi, justru saya nggak merasa kedinginan jam segitu. Trus, ditambah lagi makananya tu pedes terus. Ya, uda deh  tu virus nyarang di sel saya dan mengambil alih metabolisme sel saya, ahahaha ngomong apa-an! 

Yaaah, dapat dipastikan saya masuk ruang kesehatan dirangkul oleh dua orang teman saya. Habis badan saya lemes gilaa!!

Yang pasti ada hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Mungkin, Allah sayang dengan saya dengan merontokkan dosa-dosa saya dengan pemberian sakit itu. :)

pesan dan kesan : Saya pasti ditertawakan oleh pelatih taekwondo saya jika tahu hal ini. Pendekar kok keok, hahaha :D
Yang terpenting :
Selalu bersyukur atas nikmat-Nya. Baik itu berupa yang baik ataupun yang tidak baik :)