Senin, 13 Februari 2012

Diam

Bila kau dapati ku diam,
bukan berarti aku marah
Bila kau dapati mulutku terkunci rapat,
 bukan berarti aku acuh dan apatis
Bila kau dapati aku hanya menggeleng atau mengangguk,
 bukan berarti aku malas

Diamku tak selalu yang seperti kau terka
Diamku tak selalu yang kau risaukan
Diamku bertafsir seribu ekspresi
Diamku berbeda

Diam, temani  selalu
Diam, balut aku dengan remangnya bahasa
Diam, peri saat sesak menghujam dada

Diamku, harta berhargaku
Diamku, percik inspirasiku
Diamku, tarian ekspresiku

Biarkan saja bila ‘diam’ menguasaiku
Karena diamku berikan sepoi kesejukkan
Karena diamku mengembalikan ‘aku’


Tidak ada komentar:

Posting Komentar